Gaharu merupakan jenis kayu keras yang sangat mudah untuk dibudidayakan di daerah tropis seperti Indonesia.Gaharu tidak memerlukan tempat berkembangbiak secara khusus.Oleh sebab itu kayu Gaharu bisa hidup Di berbagai tempat di asia tenggara,termasuk Indonesia Indonesia telah dikenal sebagai salah satu Negara penghasil Gaharu di Dunia, karena mempunyai lebih dari 25 jenis pohon penghasil Gaharu yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.Beberapa jenis dan spesies bibit gaharu diantaranya Aquilaria Malacensis, A.Microcarpa, A.Becariana, A.Crasna, A.filaria, Gyrinops verstigii dll.
Budidaya gaharu merupakan komoditi elit hasil hutan bukan kayu yang saat ini banyak diminati oleh konsumen, baik dalam negeri maupun luar Negeri.Kayu gaharu memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi di bandingkan dengan kayu lainnya.Tingginya harga membuat gaharu diburu sehingga menyebabkan berkurangnya populasi secara cepat.Budidaya merupakan keharusan untuk menghindari dari kepunahan guna memenuhi kebutuhan manusia. Cara Tanam Penanaman bibit penghasil gaharu dapat dilakukan secara agroforesty (tumpangsari) dengan tanaman jagung, singkong, pisang atau ditanam di sela-sela tanaman pokok yang telah tumbuh terlebih dahulu, seperti karet, akasia, sengon, kelapa sawit, dan lain-lain. Pada tahap awal pertumbuhan di lapangan bibit penghasil gaharu memerlukan naungan atau disandingkan dengan tumbuhan lain.Dengan mengatur jarak tanam yang tepat, maka tanaman penghasil gaharu tidak akan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok. Apabila tanaman penghasil gaharu akan ditanam pada hamparan lahan yang luas dan masih kosong (monokultur), maka jarak tanam dapat dibuat 3 X 3 m, 3 x 4 m, 3 x 5 m, 4 m x 4 m atau 5 m x 5 m, namun jika ditanam secara tumpangsari jarak bisa disesuaikan menurut kebutuhan dan lahan yang tersedia.
Inokulasi Setelah Pohon Budidaya gaharu berdiameter 12cm perlu dilakukan proses Inokulasi guna mempercepat tumbuhnya Glubal/galih.Pohon Gaharu di lubangi dengan menggunakan Paku dan bor,sedangkan kedalaman lubang pengeboran harus disesuaikan dengan besarnya Pohon.Semakin besar diameter Pohon maka semakin dalam lubang.Setelah itu inokulan di masukkan dengan menggunakan jarum suntik.
Pembuatan Inokulan Teknik induksi jamur pembentuk gaharu dilakukan pada batang pohon penghasil gaharu.Reaksi pembentukan gaharu akan dipengaruhi oleh daya tahan inang terhadap induksi jamur dan kondisi lingkungan.Respon inang ditandai oleh perubahan warna coklat setelah beberapa bulan disuntik.Semakin banyak jumlah lubang dan inokulum dibuat maka semakin cepat pembentukan gaharu terjadi. Proses pembusukan batang oleh jamur lain dapat terjadi apabila teknik penyuntikan tidak dilakukan sesuai prosedur.
Setelah 6 bulan Budidaya gaharu kemudian hasil Inokulasi yang kita lakukan sebelumnya sudah bisa kita lihat hasinya dengan mengupas kulit kayu gaharu. Pemanenan gaharu Panenan dapat dilakukan minimum 1 tahun setelah proses induksi jamur pembentuk gaharu. Apabila ingin mendapatkan produksi gaharu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas,maka proses pemanenan dapat dilakukan 2-3 tahun setelah proses induksi jamur.
TeknikBudidaya gaharu pemanenan dan keahlian dalam pemilahan kayu gaharu (Gubal, Kemedangan dan Abu) akan mempengaruhi kualitas dan harga gaharu.Tenaga teknis yang handal dan berpengalaman wajib dimiliki oleh Perusahaan pengelola Kayu Gaharu.Pelatihan dari tehnik budidaya,inokulasi dan pemanenan wajib dilaksanakan agar budidaya gaharu bisa mendapatkan kuwalitas terbaik. Produk yang di hasilkan Setelah dilakukan penebangan Pohon Gaharu akan menghasilkan beberapa produk dasar antara lain: - Glubal Gaharu Dilihat dari wujudnya, Glubal merupakan gumpalan berbentuk padat, berwarna coklat kehitaman sampai hitam dan berbau harum (jika dibakar) yang terdapat pada bagian kayu atau akar dari jenis tumbuhan penghasil gaharu yang telah mengalami proses perubahan kimia dan fisika akibat terinfeksi oleh sejenis jamur,baik melalui proses alam ataupun buatan.
Oleh sebab itu tidak semua tumbuhan penghasil gaharu menghasilkan global gaharu.Jenis bibit yang baik, inokulan yang tepat serta system pemanenan yang sesuai standar dunia akan mempengaruhi kuwalitas harga produk hasil dari kayu Gaharu. - Minyak Gaharu Bagian Kayu Gaharu yang berwarna putih di hancurkan lalu di masukkan ke dalam alat penyulingan.Pada suhu tertentu minyak Gaharu akan menguap keluar melalui pipa penyulingan yang kemudian disebut minyak Gaharu. - Abuk Gaharu Sampah dari kayu yang sudah di extrak akan di manfaatkan untuk bahan obat nyamuk, Hiongsua, Dupa dan Parem Manfaat Kayu Gaharu Kayu Gaharu memiliki manfaat yang begitu besar bagi kehidupan Manusia baik untuk pengobatan ataupun spiritual.
- Secara Tradisional * - Dupa * - Pengharum tubuh dan ruangan * - Bahan kosmetik * - Obat-obatan sederhana -
Secara Moderen * - Parfum - Minyak Gaharu * - Aroma terapi – Kerajinan Gaharu * - Sabun - Obat-obatan (anti asmatik, anti mikroba dan * - Body Lotion – stimulan kerja syaraf dan pencernaan, obat kanker, * - Teh – perangsang sex, obat malaria, obat ginjal, dll.)
Harga Gaharu di Pasar Indonesia : 1.Gubal 1. Super : 5 jt – 20 jt 2. AB : 2 jt- 5 jt 3. BC : 1 jt – 2 jt 4. Teri tenggelam : 1 jt – 2 jt 5. Teri A : 200 rb – 400 rb 6. Teri B : 100 rb – 200 rb 7. Teri C : 10 rb – 100 rb 2.Kemedangan : 10 rb – 100 rb 3. Abu : 5 rb 4.Minyak Gaharu : 50 jt- 60 jt BUDIDAYA GAHARU
Dalam mengembangkan budidaya Gaharu ada beberapa alternatif yang bisa dipilih ,diantaranya adalah:
. Persyaratan petani kemitraan 1. Kepemilikan lahan yang sah (ada bukti kepemilikan) 2. Warga setempat (sesuai KTP) 3. Minimal pembelian bibit 1oo batang 4. Melampirkan foto CopY ktp dan kartu keluarga (jika sudah berkeluarga) 5. Menandatangani dan sanggup menjalankan dan mematuhi ketentuan yang tertuang dalam perjanjian kemitraan Ketentuan sebagai berikut : * Dengan paket kemitraan yang telah disepakati, maka peserta kemitraan membeli bibit dari Perusahaan * Seluruh biaya untuk pengadaan inokulan, dan pemasaran hasil panen menjadi beban tanggung jawab perusahaan dan dalam hal tenaga kerja inokulasi dan pemanenan tanggung jawab petani sedangkan pihak perusahaan membantu dalam pembinaan teknik inokulasi dan pemanenannya. o Pelaksanaan bagi hasil dilakukan setelah pembayaran selesai dilakukan oleh pihak pembeli.
Petani Mitra berkewajiban menanam, merawat, serta menjaga pohon gaharu sampai waktunya panen. o Resiko kehilangan atau kerusakan akibat kelalaian menjadi beban pihak Petani Mitra o Resiko Kegagalan Inokulasi menjadi beban Pihak Perusahaan pengelola Gaharu Kemitraan. Fasilitas yang bisa diperoleh pada program kemitraan adalah: - Bibit terpilih dan teruji - Pelatihan berkala - Gratis Inokulan tanpa batas - Jaminan pemasaran - Jaminan secara hukum dengan Perjanjian di depan Notaris Program Mandiri Pada program mandiri di sarankan hanyalah pihak-pihak yang cukup memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan pohon gaharu dari mulai budidaya,perawatan,Inokulasi,
Pemanenan dan pemasarannya. Prosedur - Mengajukan permohonan pada Perusahaan pengelola Gaharu - Pembelian bibit minimal,sesuai kesepakatan - Mengisi formulir - Bibit akan dikirim setelah pembayaran minimal 70% Ketentuan - Perusahaan hanya menyediakan bibit pilihan terbaik - Semua resiko kegagalan budidaya,inokulan dan pemasaran bukan tanggungjawab perusahaan. - Tidak ada jaminan apapun dari perusahaan. Tukar Guling Tukar guling merupakan solusi bagi petani yang memiliki lahan luas untuk budidaya gaharu namun belum punya kemampuan untuk membeli bibit dan inokulan. Prosedur - Mengajukan permohonan ke perusahan atau kantor cabang terdekat - Menyerahkan foto lahan dari 4 sudut berbeda - Menyerahkan foto copy bukti kepemilikan tanah yang sah Ketentuan - Perusahaan menyediakan bibit dan Inokulan yang dibutuhkan - Petani menyerahkan 1/3 tanah yang dimiliki kepada perusahaan. - Bibit akan di kirim setelah 1/3 tanah di atas sudah disertifikat atas nama Perusahaan - Sedangkan Inokulan akan di kirim setelah 50% pohon telah mencapai berdiameter minimal 12cm atau sekitar umur 4 tahun. Hak dan Kewajiban - Petani berhak 100% dari hasil budidaya gaharu - Petani menerima bibit unggul dan inokulan sesuai kesepakatan - Perusahan mendapatkan 1/3 tanah Contoh 3Ha - Perusahan menyediakan bibit untuk 2Ha sebanyak 2000 bbt x Rp.15.000 = Rp.30.000.000 - Perusahan menyediakan Inokulan untuk 2Ha sebanyak 2000 ltr x Rp.300.000 = Rp.600.000.000 - Petani menyerahkan lahan 1Ha bersertifikat pada perusahan dihargai Rp.630.000.000 Produk Non Paket: * Obat Inokulan * Bibit karantina mulai harga hemat,menengah sampai super. * Pupuk Organik Layanan Jasa: * Tenaga Inokulasi * Pemasaran * Workshop * Pendampingan Demkian informasi seputar budidaya gaharu,semoga bisa bermanfaat bagi kita semua amien…..
Jika ada pertanyaan,kritik dan saran silahkan hubungi kami :www.pohongaharu.com
Budidaya gaharu merupakan komoditi elit hasil hutan bukan kayu yang saat ini banyak diminati oleh konsumen, baik dalam negeri maupun luar Negeri.Kayu gaharu memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi di bandingkan dengan kayu lainnya.Tingginya harga membuat gaharu diburu sehingga menyebabkan berkurangnya populasi secara cepat.Budidaya merupakan keharusan untuk menghindari dari kepunahan guna memenuhi kebutuhan manusia. Cara Tanam Penanaman bibit penghasil gaharu dapat dilakukan secara agroforesty (tumpangsari) dengan tanaman jagung, singkong, pisang atau ditanam di sela-sela tanaman pokok yang telah tumbuh terlebih dahulu, seperti karet, akasia, sengon, kelapa sawit, dan lain-lain. Pada tahap awal pertumbuhan di lapangan bibit penghasil gaharu memerlukan naungan atau disandingkan dengan tumbuhan lain.Dengan mengatur jarak tanam yang tepat, maka tanaman penghasil gaharu tidak akan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok. Apabila tanaman penghasil gaharu akan ditanam pada hamparan lahan yang luas dan masih kosong (monokultur), maka jarak tanam dapat dibuat 3 X 3 m, 3 x 4 m, 3 x 5 m, 4 m x 4 m atau 5 m x 5 m, namun jika ditanam secara tumpangsari jarak bisa disesuaikan menurut kebutuhan dan lahan yang tersedia.
Inokulasi Setelah Pohon
Pembuatan Inokulan Teknik induksi jamur pembentuk gaharu dilakukan pada batang pohon penghasil gaharu.Reaksi pembentukan gaharu akan dipengaruhi oleh daya tahan inang terhadap induksi jamur dan kondisi lingkungan.Respon inang ditandai oleh perubahan warna coklat setelah beberapa bulan disuntik.Semakin banyak jumlah lubang dan inokulum dibuat maka semakin cepat pembentukan gaharu terjadi. Proses pembusukan batang oleh jamur lain dapat terjadi apabila teknik penyuntikan tidak dilakukan sesuai prosedur.
Setelah 6 bulan Budidaya gaharu kemudian hasil Inokulasi yang kita lakukan sebelumnya sudah bisa kita lihat hasinya dengan mengupas kulit kayu gaharu. Pemanenan gaharu Panenan dapat dilakukan minimum 1 tahun setelah proses induksi jamur pembentuk gaharu. Apabila ingin mendapatkan produksi gaharu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas,maka proses pemanenan dapat dilakukan 2-3 tahun setelah proses induksi jamur.
Teknik
Oleh sebab itu tidak semua tumbuhan penghasil gaharu menghasilkan global gaharu.Jenis bibit yang baik, inokulan yang tepat serta system pemanenan yang sesuai standar dunia akan mempengaruhi kuwalitas harga produk hasil dari kayu Gaharu. - Minyak Gaharu Bagian Kayu Gaharu yang berwarna putih di hancurkan lalu di masukkan ke dalam alat penyulingan.Pada suhu tertentu minyak Gaharu akan menguap keluar melalui pipa penyulingan yang kemudian disebut minyak Gaharu. - Abuk Gaharu Sampah dari kayu yang sudah di extrak akan di manfaatkan untuk bahan obat nyamuk, Hiongsua, Dupa dan Parem Manfaat Kayu Gaharu Kayu Gaharu memiliki manfaat yang begitu besar bagi kehidupan Manusia baik untuk pengobatan ataupun spiritual.
- Secara Tradisional * - Dupa * - Pengharum tubuh dan ruangan * - Bahan kosmetik * - Obat-obatan sederhana -
Secara Moderen * - Parfum - Minyak Gaharu * - Aroma terapi – Kerajinan Gaharu * - Sabun - Obat-obatan (anti asmatik, anti mikroba dan * - Body Lotion – stimulan kerja syaraf dan pencernaan, obat kanker, * - Teh – perangsang sex, obat malaria, obat ginjal, dll.)
Harga Gaharu di Pasar Indonesia : 1.Gubal 1. Super : 5 jt – 20 jt 2. AB : 2 jt- 5 jt 3. BC : 1 jt – 2 jt 4. Teri tenggelam : 1 jt – 2 jt 5. Teri A : 200 rb – 400 rb 6. Teri B : 100 rb – 200 rb 7. Teri C : 10 rb – 100 rb 2.Kemedangan : 10 rb – 100 rb 3. Abu : 5 rb 4.Minyak Gaharu : 50 jt- 60 jt BUDIDAYA GAHARU
Dalam mengembangkan budidaya Gaharu ada beberapa alternatif yang bisa dipilih ,diantaranya adalah:
. Persyaratan petani kemitraan 1. Kepemilikan lahan yang sah (ada bukti kepemilikan) 2. Warga setempat (sesuai KTP) 3. Minimal pembelian bibit 1oo batang 4. Melampirkan foto CopY ktp dan kartu keluarga (jika sudah berkeluarga) 5. Menandatangani dan sanggup menjalankan dan mematuhi ketentuan yang tertuang dalam perjanjian kemitraan Ketentuan sebagai berikut : * Dengan paket kemitraan yang telah disepakati, maka peserta kemitraan membeli bibit dari Perusahaan * Seluruh biaya untuk pengadaan inokulan, dan pemasaran hasil panen menjadi beban tanggung jawab perusahaan dan dalam hal tenaga kerja inokulasi dan pemanenan tanggung jawab petani sedangkan pihak perusahaan membantu dalam pembinaan teknik inokulasi dan pemanenannya. o Pelaksanaan bagi hasil dilakukan setelah pembayaran selesai dilakukan oleh pihak pembeli.
Petani Mitra berkewajiban menanam, merawat, serta menjaga pohon gaharu sampai waktunya panen. o Resiko kehilangan atau kerusakan akibat kelalaian menjadi beban pihak Petani Mitra o Resiko Kegagalan Inokulasi menjadi beban Pihak Perusahaan pengelola Gaharu Kemitraan. Fasilitas yang bisa diperoleh pada program kemitraan adalah: - Bibit terpilih dan teruji - Pelatihan berkala - Gratis Inokulan tanpa batas - Jaminan pemasaran - Jaminan secara hukum dengan Perjanjian di depan Notaris Program Mandiri Pada program mandiri di sarankan hanyalah pihak-pihak yang cukup memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan pohon gaharu dari mulai budidaya,perawatan,Inokulasi,
Pemanenan dan pemasarannya. Prosedur - Mengajukan permohonan pada Perusahaan pengelola Gaharu - Pembelian bibit minimal,sesuai kesepakatan - Mengisi formulir - Bibit akan dikirim setelah pembayaran minimal 70% Ketentuan - Perusahaan hanya menyediakan bibit pilihan terbaik - Semua resiko kegagalan budidaya,inokulan dan pemasaran bukan tanggungjawab perusahaan. - Tidak ada jaminan apapun dari perusahaan. Tukar Guling Tukar guling merupakan solusi bagi petani yang memiliki lahan luas untuk budidaya gaharu namun belum punya kemampuan untuk membeli bibit dan inokulan. Prosedur - Mengajukan permohonan ke perusahan atau kantor cabang terdekat - Menyerahkan foto lahan dari 4 sudut berbeda - Menyerahkan foto copy bukti kepemilikan tanah yang sah Ketentuan - Perusahaan menyediakan bibit dan Inokulan yang dibutuhkan - Petani menyerahkan 1/3 tanah yang dimiliki kepada perusahaan. - Bibit akan di kirim setelah 1/3 tanah di atas sudah disertifikat atas nama Perusahaan - Sedangkan Inokulan akan di kirim setelah 50% pohon telah mencapai berdiameter minimal 12cm atau sekitar umur 4 tahun. Hak dan Kewajiban - Petani berhak 100% dari hasil budidaya gaharu - Petani menerima bibit unggul dan inokulan sesuai kesepakatan - Perusahan mendapatkan 1/3 tanah Contoh 3Ha - Perusahan menyediakan bibit untuk 2Ha sebanyak 2000 bbt x Rp.15.000 = Rp.30.000.000 - Perusahan menyediakan Inokulan untuk 2Ha sebanyak 2000 ltr x Rp.300.000 = Rp.600.000.000 - Petani menyerahkan lahan 1Ha bersertifikat pada perusahan dihargai Rp.630.000.000 Produk Non Paket: * Obat Inokulan * Bibit karantina mulai harga hemat,menengah sampai super. * Pupuk Organik Layanan Jasa: * Tenaga Inokulasi * Pemasaran * Workshop * Pendampingan Demkian informasi seputar budidaya gaharu,semoga bisa bermanfaat bagi kita semua amien…..
Jika ada pertanyaan,kritik dan saran silahkan hubungi kami :www.pohongaharu.com
EmoticonEmoticon